Time Machine: My Teenlit Book

Karena liburan dan kerjaanku nonton film random di Viu yang genrenya young-adult atau teenager, postingan kali ini, aku mau mengingat-ngingat novel Teenlit yang pernah aku baca waktu SMP atau SMA. Nggak semua aku tulis buku apa saja yang sudah kubaca sambil dengerin lagu-lagu Westlife waktu itu.

Sedikit cerita, semua novel Teenlit yang aku baca, aku nggak pernah beli, cuman satu atau dua yang aku beli kalau dapet uang lebaran, hehehe. Selebihnya aku rajin minjem di persewaan buku sambil ngecengin gebetan (kayaknya kalo aku ngetik di HP, bisa insert wajah malu-malu).

Oke, ini lima favorit novel Teenlit yang aku suka. Yang bikin aku bermimpi, yang membuat aku memulai menyukai sesuatu, yang meninggalkan kesan terdalam, dan yang membawa aku pada kenangan masa SMP-SMA yang suka sama Kakak Kelas atau cowok-cowok Sekolah tetangga. Hehehe.

Jadi, aku nggak bakal review berdasar penokohan, latar atau yang detail gitu. Pure, saat aku baca judulnya, memoriku kelempar ke beberapa tahun lalu.

1. Dia, tanpa Aku (Esti Kinasih)

ID_GPU2013MTH04DTAK_B

Aku suka banget Dia, Tanpa Aku ini! Suka bangettt! Novel ini kebetulan aku masih punya, walaupun beberapa halaman hilang, karena pas sekolah dulu, novel ini keliling di pinjem temen-temen. Kadang masih suka aku baca ulang. Buat yang mau beli, sekarang sudah ada sampul barunya, warna biru. Coba di Googling aja.

Ronald, cowok kelas 2 SMA, sudah lama naksir Citra yang masih kelas 3 SMP. Tapi Ronald belum mau PDKT. Ia menunggu sampai Citra masuk SMA, karena itu ia hanya bisa mengamati Citra dari jauh.

Saat yang ditunggu Ronald selama berbulan-bulan akhirnya tiba. Citra masuk SMA! Namun Ronald kecewa karena ternyata Citra masuk SMA yang sama dengan adiknya, Reinald, dan sekelas pula. Namun, keinginan dan harapan terbesar Ronald untuk mendekati Citra tak pernah terwujud. Cowok itu kecelakaan dan tewas di tempat, tidak jauh dari rumah Citra.

Reinald menganggap Citra-lah penyebab kematian kakaknya. Rasa marah dan keinginannya untuk menyalahkan Citra membuat sikapnya terhadap cewek itu menjadi penuh permusuhan. Keduanya kemudian kerap bertengkar tanpa Citra tahu pasti alasan sebenarnya.

Sikap Reinald berubah drastis ketika Citra memutuskan untuk tidak lagi mengacuhkannya. Kini Reinald berada di posisi yang sama seperti Ronald dulu. Perubahan sikap Reinald itu tanpa sadar mendekatkan keduanya. Dan akhirnya Reinald tak lagi ingin menjaga Citra demi almarhum kakaknya.

“Gue suka cewek lo,” ucap Reinald suatu hari di depan foto Ronald. Dan itu membuat sang kakak kemudian “kembali”!

Sambil nulis ini, aku lagi mengingat-ingat, apa aku baca novel Esti Kinasih yang lain nggak ya? Kayaknya aku baca Still… sama Cewek!!!, dan Fairish tapi seingatku aku nggak baca yang Jingga series itu.

Akutu, anaknya cengeng, lihat adekku yang kecil lomba drumband aja aku nangis terharu. Jadi suka cerita agak sedih, Hahaha. Nah, ini tuh, sedih gitu. Sampai bikin kutersedu-sedu bacanya. Perjuangan Ronald untuk Citra, dan bonding antara Ronald dan Reinald ini yang bikin aku nangis. Btw, pas baca novel ini, aku lagi kelas XI SMA, dan lagi suka-sukanya sama satu cowok. He break the wall that I build, and take me out. Tapi ya, dia cuman ngajak aku keluar aja sebagai penonton kehidupannya. And he make me nowadays, I build my wall again, thanks to him, btw.

2. Fairish (Esti Kinasih)

fairish

Nah, ini masih karya Esti Kinasih. Dulu, novel ini sempet di bikin seriesnya di TV. Kalo nggak salah inget, yang nyiarin TV7 atau ANTV. Aku lupa. Pemainnya pun, yang masih baru, hasil dari audisi gitu, termasuk yang memerankan Fairish dan Davi.

“Lo pura-pura jadi pacar gue ya, Rish? Biar gue nggak dikerubutin cewek-cewek centil itu.” pinta Davi.

“Tapi… konsekuensinya. Dav.” ujar Irish pelan.

“Elo punya cowok?” Kali ini ganti Davi yang tersentak kaget. “Atau… lagi ada yang elo suka?”

Irish buru-buru geleng kepala. “Bukan gitu. Kalo mereka nyangka kita beneran…”

“Biarin aja. Bagus malah!” Davi menggenggam kedua tangan Irish. Akhirnya Irish menerima permintaan Davi meskipun dengan setengah hati. Tapi setelah dijalani. Irish senang kok menjadi satu-satunya cewek yang paling dekat dengan Davi, walau cuma untuk sementara dan tanpa ada ikatan apa-apa. Irish emang nggak secantik Penelope Cruz.

Dia cuma cewek biasa, yang disekolah pun sama sekali nggak ngetop. Karena itu Davi merasa aman, soalnya dia merasa nggak bakalan naksir Irish. Tapi saat muncul cowok lain yang bikin Irish terpikat, kok Davi jadi nggak rela kehilangan Irish, ya?

Aku dulu, suka banget sama Davi. WKWKWK. Namanya juga anak ABG yang suka nonton basket, dan menemukan Davi di Fairish itu kayak dikasih uang jajan lebih. Hahaha. Saking sukanya sama novel ini, aku pernah ngikutin gaya Fairish, Hahaha. Terus nontonin seriesnya bahkan pas audisinya aku ikut ‘mengawal’ melalui layar kaca. Heueheu.

3. Summer Triangle (Hara Hope)

summer-triangle

Ini novel yang aku baca sembunyi-sembunyi pas pelajaran di bangku SMP, yang akhirnya aku pinjam di persewaan karena nggak novel yang aku incer belum di balikin sama yang pinjem.

Saat kamu menatap langit di malam musim kering,
pandanglah langit utara,
temukan tiga bintang yang membentuk segitiga,
lalu dengar kisahnya.

Vega ditantang bokapnya untuk memotret bintang jatuh. Lantaran
diiming-imingi hadiah, dia jelas nerima tantangan itu kendati
memotret bintang jatuh merupakan hil yang mustahal. Hikmahnya,
tantangan ini membuat tiga cewek yang beda jauh karakternya: Vega,
Wiwi, dan Nina jadi akrab banget.

Kejadian ini sampai ke telinga Rio, musuh abadi Vega. Sambil
ngeledek, cowok kurus tapi cakep itu bilang tantangan memotret
bintang jatuh cuma akal-akalan bokapnya Vega. Bokap Vega mungkin cuma
mau nunjukin asal-muasal nama anaknya itu. Rio juga ngasih tau
sebenarnya ada yang lebih hebat lagi di balik bintang Vega. Dia
bilang takdir hidup Vega, Wiwi, Nina terikat pada rasi bintang yang
disebut Summer Triangle. Menurutnya ketiga cewek itu reinkarnasi
Summer Triangle sementara dirinya reinkarnasi Orfeus.

Mana mungkin Vega percaya cerita Rio yang suka jailin dia? Tapi kok
sepertinya sejarah dalam mitos Yunani itu berulang. Dalam ilmu
Astronomi, Summer Triangle merupakan penunjuk untuk menemukan bintang
lain. Apakah ketiga cewek itu memang bisa jadi penunjuk dan membantu
Rio menemukan legenda Orfeus yang tersembunyi?

Gara-gara novel ini, aku jadi suka Astronomi dan metologi Yunani. Waktu itu masih zaman Friendster, aku sampai ubah profile bio aku pakai sok-sokan Astronomi gitu, kalau ke warnet pasti nyari tentang perbintangan. Terus pas Karyawisata SMP, aku ke Boscha, Lembang. Sungguh, itu aku takjub sendiri. Kilasan tentang novel ini bercampur film Petualang Sherina bikin aku sampai sekarang suka Astronomi. Dan ketemu matkul itu pas kuliah, aku semangat banget, apalagi ada materi menggambar letak bintang. Itu susah tapi menyenangkan.

4. My Friends, My Dreams (Ken Terate)

Novel_Teenlit___My_Friends_My_DreamNovel debut Ken Terate ini, membawaku keingatan SMP. Novel ini sempet dibikin seriesnya di TV lho. Dan, tentu saja aku rajin nontonnya, Hehehe.

Marcella, cewek cantik dari Jakarta, merasa dikirim ke pulau terpencil tak berpenghuni ketika keluarganya memutuskan pindah ke Jogja. Sementara Joy, cewek lima belas tahun, memilih Jogja sebagai “tempat pelarian” dari kedua orangtuanya yang hendak bercerai. Dan Wening, cewek kuper, rendah diri, dan penyakitan, dantang ke Jogja dengan segepok impian.

Mereka mulai bersahabat, meski awalnya tidak mudah. Keakraban terjalin ketika ketiggnya mulai berbagai obsesi. Marcella ingin mendirikan band sekolah, Joy kepingin dapet cowok, dan Wening ingin populer. Mereka saling bantu mengejar impian. Tapi pastinya mereka nggak lupa melakukan hal-hal khas ABG yang menyenangkan: ngecat kuku, bikin pajamas party, ikut klub.

Ada juga saat-saat nggak enak. Saat Wening terserang sesak napas di lapangan basket dan ketahuan bohong. Saat Marcella bikin rambut Wening seperti kesetrum listrik. Saat cowok yang ditaksir Joy justru naksir Marcella.

Setelah satu semester, masih mampukah ketiganya menjaga persahabatan mereka? Bagaimana dengan impian masing-masing? Sebenarnya ada nggak sih hubungan antara teman dan impian? Semua tersimpul manis di akhir cerita, yang penuh bumbu peristiwa-peristiwa remaja yang “gue banget”. Ada juga tips-tips lucu yang bikin kamu serasa minum orange juice. Seger banget!

Novel ini, yang bikin aku iri adalah persahabatan mereka. Karena novel ini, aku sempet bilang ke Mama mau SMA-nya di luar kota, biar menemukan teman-teman Kost kayak Joy, Marcella dan Wening. Hehehe. Tapi ya, tentu saja, nggak dikasih izin. Novel ini, bikin aku bersyukur atas sebuah pertemanan. Mungkin, aku nggak punya sahabat kayak Joy, Marcella dan Wening, tapi mereka ini bikin aku percaya waktu itu, kalau sahabat sejati itu ada.

5. Miss Cupid (Mia Arsjad)

miss cupid

Yang kelima ini, aku lagi buka Goodreads, nyari novel Teenlit yang udah aku baca. Dan Miss Cupid ini nyelip terus aku ketawa-ketawa sendiri. Novel pertama Mia Arsjad yang aku baca, dan yang kedua itu Lululergic. Mia Arsjad, masih jadi favorit kedua gue setelah Sitta Karina. Novel dia yang terbaru yang sudah aku baca adalah Honeymoon Express, dan setelah baca itu … aku langsung ke triggered untuk baca Miss Cupid dan Lululergic lagi! Hehehe. Mia Arsjad never fail me!

Aku baca novel ini pas SMP, terus setelah baca novelnya, aku mau kayak Tinka. Bikin agen perjodohan levelnya masih dalam kelas dulu. Tapi, aku nggak menemukan bibit percintaan di dalam kelas, aku menyerah sendiri. Dan berakhir pada, temenku yang jadi Miss Cupid-ku sama mantan pertamaku dulu. Hahaha. Ya, walaupun hubungan kita nggak lama, tapi novel ini bikin aku ingat waktu itu. Waktu temenku manggil aku dari jendela kelas buat minta nomer HP–yang waktu itu HP Papaku. Jadi, aku selalu menyembunyikan HP Papa dan SMS-an sama doi, atau … ke wartel buat telpon-telponan.

Nahhh, dari lima novel itu, aku mau honorable mention untuk satu penulis yang menciptakan cerita sungguh indah, dan membuatku jatuh cinta pada tokohnya, sampai sekarang ini.

download (2)

Yap! Lukisan Hujan karya Sitta Karina. Diaz berhasil menghancurkan cowok impian aku dari novel-novel sebelumnya dengan kepribadian dia! Diaz is my ultimate book boyfriend. Sitta Karina berhasil memenangkan hatiku dengan cerita-cerita Hanafiah.

Amor es mentira. Cinta itu bohong.

Berantakan sudah hidup Diaz Hanafiah, cowok dingin berdarah Indonesia-Meksiko. Setelah selama ini dirinya merasa tidak nyaman berada di antara para sepupu yang kaya, berada, dan bagian dari socialite Jakarta, ternyata pacarnya yang cantik, Anggia, juga mengkhianatinya.

Lalu datang Sisy. Mungil, cantik, dan masih duduk di bangku SMA.

Seperti siraman air dingin yang menyejukkan sekaligus mengejutkan, Diaz terpesona dengan kepolosan—dan ketulusan—teman barunya, dan pada saat bersamaan menyadari: mungkin ia tidak setulus itu. Mungkin ia memiliki agenda lain.

Mungkin bersama Sisy, ia jadi mampu bersikap lebih hangat kepada wanita. Kekurangan yang selama ini melekat pada dirinya—dan selalu Anggia keluhkan.

Saking sukanya sama tulisan Sitta Karina, aku meracuni ke satu temenku. Dan dia ikutan suka baca, suatu hari, dia bilang abis ada pesta pemegang saham kantor Bapaknya, dan dia ikutan, kata dia, “RAS! Gue ketemu orang dengan nama belakang Hanafiah dong! Jangan-jangan mereka memang the real Hanafial lagi?”

Ya, aku percaya nggak percaya sih, hehehe. Tapi ya sudah lah, biar Diaz menjadi bagian first love crush zaman sekolah.

Well, kayaknya itu dulu deh, novel-novel yang membangkitkan ingatanku pas zaman sekolah. Kalau kelima novel itu bukan favoritmu, nggak masalah kok, aku kan, cuman mau nostalgia, hehehe. Atau kamu belum pernah baca? Coba dibaca, siapa tahu suka. Kalau kamu, lima novel remaja atau Teenlit yang seperti time machine apa aja?

Leave a comment